Whoa! Telkom unggul di antara beberapa perusahaan telekomunikasi Asia


Berita VIP - Lembaga pemeringkat dunia Fitch Ratings (Fitch) mengumumkan kemarin (21/08/2019) tentang rilis laporan 12 raksasa telekomunikasi tingkat investasi di kawasan Asia-Pasifik, termasuk operator lokal PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Indosat Tbk (ISAT).

Dalam laporannya, Fitch menulis bahwa dalam 12 bulan terakhir, sebagian besar peringkat margin keamanan telekomunikasi telah diturunkan peringkatnya karena pengeluaran modal yang besar dan distribusi dividen yang tinggi kepada para pemegang saham.

Namun, TLKM telah berhasil menjadi satu-satunya perusahaan yang memiliki margin keselamatan yang tinggi. Pada saat yang sama, ISAT menduduki peringkat terakhir karena tingkat hutang perusahaan.

Telkom mampu mengungguli tidak hanya pemain lokal tetapi juga pemain asing seperti Singapore Telecomunication Limited (Singtel), SK Telecom Co. Ltd. (SKT), KT Corporation dan Globe Telecom Inc.

Sebagai informasi, margin keselamatan mengukur jumlah ruang yang tersedia untuk suatu perusahaan sebelum mencapai titik dekomisioning. Dengan demikian, semakin tinggi margin keselamatan, semakin rendah risiko kemunduran hutang perusahaan.


Namun demikian, Fitch menunjukkan bahwa peringkat utang TLKM dibatasi oleh hubungan yang kuat dengan pemerintah karena status perusahaan sebagai badan usaha milik negara (BUMN). Akibatnya, utang perusahaan dan anak perusahaan berada pada tingkat BBB, pada tingkat yang sama dengan utang Indonesia.

Namun, perusahaan milik negara ini menikmati prospek pertumbuhan yang signifikan karena kuatnya dominasi pasar telepon tetap dan seluler. Akibatnya, EXCL dan ISAT diperkirakan menyumbang kurang dari 20% dari pasar industri telekomunikasi Indonesia.

Pada saat yang sama, dua pemain lain di sektor telekomunikasi, yaitu ECXL dan ISAT, bersaing untuk tempat kedua.

EXCL berhasil melampaui tempat kedua dengan sedikit lebih banyak daripada ISAT dalam hal pendapatan yang dihasilkan oleh lini bisnis seluler dan tingkat utang yang lebih rendah.

Belum lama ini, Fitch mendegradasi utang ISAT karena pemulihan EBITDA yang lebih lambat dari yang diperkirakan (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi).

Selain itu, ISAT akan menganggarkan anggaran investasi yang cukup tinggi, mencapai Rp10 triliun, dibandingkan dengan 6 triliun sebelumnya.

Selain itu, TLKM, sebagai pemegang jabatan industri telekomunikasi Indonesia, tidak hanya unggul dalam hal utang dan daya saing, tetapi juga dalam hal teknologi dan infrastruktur, serta profitabilitas.

TLKM lebih unggul dalam hal teknologi dan infrastruktur karena ia menawarkan kualitas jaringan yang baik dan jangkauan yang baik, sebagaimana dibuktikan oleh dominasi perusahaan di luar Jawa.

Sementara itu, ISAT sekali lagi dikalahkan oleh EXCL karena jaringannya lebih terfokus pada kota dan provinsi dengan PDB tinggi. Diketahui juga bahwa ISAT tertinggal di belakang infrastruktur jaringan 4G karena sedikitnya jumlah BTS 4G.

Di sisi lain, TLKM memiliki profitabilitas yang lebih tinggi dengan laba bersih tertinggi yang, hingga akhir Juni 2019, mencatat laba 11,08 miliar rand, diikuti oleh EXCL dengan laba 282,4 miliar. Sayangnya, ISAT masih mencatatkan pemungutan suara merah karena kehilangan 331,9 miliar.KabarNewsToday

Tag : Market
0 Komentar untuk "Whoa! Telkom unggul di antara beberapa perusahaan telekomunikasi Asia"

Back To Top