Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang minggu hanya berhasil memasuki zona hijau, tetapi harus menyerah untuk menjadi pecundang di kawasan Asia. Karena IHSG melemah menjadi 2,03% dan jatuh di bawah level psikologis 6.400, ditutup pada 6.325,24.
Spektrum pelemahan IHSG adalah sikap Bank Sentral Eropa (ECB) yang memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya.
Pelaku pasar juga khawatir bahwa Bank Sentral / Fed Amerika Serikat tidak menjadi terlalu agresif dalam melonggarkan kebijakan moneternya, yang akan diputuskan akhir bulan ini.
Ini karena benua biru dengan ekonomi yang lebih lambat tidak terlalu moderat, sehingga tidak ada tekanan bagi The Fed untuk mengurangi suku bunga acuan Paman Sam menjadi 50 basis poin.
Yah, meskipun minggu ini CSPI biasa-biasa saja, masih ada sejumlah emiten yang terus maju, beberapa bahkan mencatat imbal hasil yang berlipat ganda.
1. PT Pelangi Indah Canindo Tbk (PICO)
Penghasil wadah logam dan timah, PT Pelangi Indah Canindo Tbk (PICO) memimpin peringkat pemenang terbesar minggu ini dengan laba 133,06%, dari Rp 605 / saham menjadi Rp 1.410 / saham.
Namun, karena kenaikan harga saham selama minggu ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) bahkan menghentikan sementara perdagangan saham PICO (suspensi) di pasar tunai dan hingga dua kali secara teratur.
Setelah ditangguhkan pada 24 Juli, perdagangan saham PICO dibuka lagi pada hari berikutnya (25/7/2019). Namun, sehari kemudian, BEI membekukan kembali transaksi saham perusahaan.
2. PT Bliss Escuei Indonesia Tbk (POSA)
Harga saham PT Bliss Escuei Indonesia Tbk (POSA) melonjak 64,71% menjadi Rp. 336 / aksi, yang membuat perusahaan berhasil menduduki posisi runner-up dari pemenang utama.
Sebelumnya, aksi POSA ramai seminggu yang lalu, karena gerakan akrobatik dari aksi yang dilakukan di BEI telah menyebabkan korban. Berdasarkan surat yang beredar di antara para pelaku pasar, salah satu investor, Jidin Napitupulu melalui kantor hukum Timotius & Partners Law Firm, mencurigai bahwa POSA melakukan tindakan menipu, manipulatif, dan menipu yang merugikan investor ritel.
Baca Juga: Penjelasan SEO Off Page
3. PT Sentra Food Indonesia Tbk (FOOD)
Saham PT Sentra Food Indonesia Tbk (FOOD) juga termasuk dalam jajaran pemenang utama minggu ini karena mereka berhasil mendapatkan 58,27% dan menutup perdagangan pada akhir Juli dengan harga Rp220 / saham.
FOOD adalah penerbit yang dipimpin oleh Agustus Sani Nugroho dengan bisnis yang mengolah makanan olahan seperti sosis, sosis besar (pepperoni) dan bakso dengan merek Villadrop Premium, Villa, Kemfood, Yangini, Chami dan Chief's.
4. PT Yanaprima Hastapersada Tbk (YPAS)
PT Yanaprima Hastapersada Tbk (YPAS) adalah penerbit produsen plastik yang mulai beroperasi pada Juli 1997. Sepanjang minggu ini, harga saham YPAS meroket 55,28%, dari Rp333 / saham menjadi Rp. 0,500 / bagikan.
Penerbit ini diklasifikasikan sebagai penerbit yang tidak aktif diperdagangkan. Alasannya adalah bahwa, meskipun pengembalian tinggi diterbitkan, nilai transaksi saham YPAS dalam minggu ini hanya Rp. 25,2 juta dan tidak ada investor asing yang melakukan transaksi.
5. PT Duta Intidaya Tbk (DAYA)
Sepanjang minggu ini, harga saham PT Duta Intidaya Tbk (DAYA) naik 44,86% ke level Rp310 / unit, di mana total nilai transaksi yang terdaftar hanya Rp12,3 juta.
Daya adalah peritel produk kesehatan yang baru didirikan pada 2005 dan memiliki merek dagang "Watsons". Hingga akhir Maret 2019, total pendapatan perusahaan tumbuh 86,33% menjadi Rp 216,66 miliar. Sayangnya, meskipun ada peningkatan pendapatan, DAYA masih mendaftarkan kartu laporan merah dengan kerugian Rp. 6,75 miliar.KabarNewsToday
Tag :
Market
0 Komentar untuk "Perhatikan! Ini adalah deretan saham yang meroket drastis dalam sepekan"